Posts

Showing posts from 2017

Athazagora Halaman Ketiga

Ini adalah hari ketujuh hujan turun di kotaku. Sudah genap satu minggu aku tidak pernah lolos dari hujan dan selalu basah kuyup saat mengendarai motor matic-ku sepulang dari kampus. "Kalau hujan begini, malah membuatku teringat sesuatu. Rindu juga" kataku dalam hati setiap kali kehujanan di jalan. Dulu, sempat aku menikmati rasanya basah kuyup karena hujan malam hari dan itu lumayan berkesan, yang pasti karena Gora yang kehujanan bersama denganku. Sore ini aku masih di kampus, tak ada hal lain yang membuatku stay dikampus selain organisasi, aku memang mengikuti dua organisasi yang satu organisasi di jurusan ku dan satu lagi UKM yang aku ikuti itu UKM Seni Tari. Hari ini ada rapat pengurus di UKM dan aku belum bisa pulang, sebenarnya walaupun bisa tetap saja tidak, toh sore ini hujan nya deras sekali. Sebentar, aku lupa menyimpan handphone-ku dimana, seingatku aku tadi menyimpannya di atas tas sebelum membeli minum ke kantin. "Za, ini handphone mu tadi berbunyi, tergel...

A little change of my life

Sekarang emang lagi ada disaat dimana Alhamdulillah banyak orang-orang dari orang biasa sampai "artis" mulai menuju ke arah yang lebih baik, orang-orang bilang itu hijrah. Yaaa bisa dibilang begitu. Including me, since a few months ago, i learned and i tried pake kerudung or just for covered my "aurat". Mungkin sekitar bulan November atau Desember tahun 2016. Awalnya adalah karena temen maen aku Resty namanya sudah mulai menggunakan hijab jauh sebelum aku, yang pada awalnya banget kuliah dulu kita masih sama-sama punya yang namanya hair goals hahaha Yaaa, namanya temen maen geng gitu kan ceritanyaaaa, sering lah ngobrol terus kaya aku cerita-cerita gitu curhat-curhat segala macem, ya cewe lah gimana as you know butuh yang namanya temen curhat, dan buat aku she one of my favorite person buat diajak curhat. Aku inget banget, waktu itu pas lagi makan gitu diluar, kita cerita-cerita sampe mewek gitu *lebay banget emang*, ngeluarin segala beban sama masalah yang keras...

Athazagora Halaman Kedua

Mereka yang membual cinta, setiap saat menanam rindu tapi pada akhirnya hanya berhenti di batas itu. Tak ada cerita yang berlanjut, yang mungkin akan menjadi lebih manis ceritanya. Lelaki diujung harapan seorang wanita. Namun hanya sebatas harapan. Pada akhirnya tak ada yang melebihi cerita sebatas perkenalan, menaman nyaman, kemudian pergi. Tetapi bukan untuk menghilang, dia pergi untuk nanti setelah sekian lama dia kembali seperti mengulang luka lama. Namaku Athaza, sebelumnya aku sudah menyampaikan sepenggal ceritaku pada yang lain. Ya, aku mengenal Gora dari 11 bulan yang lalu. Tidak, bukan mengenalnya, hanya tau bahwa namanya Gora, mahasiswa jurusan musik di kampus, lahir di Bandung 3 April 1996. Selain itu, aku sepertinya belum tahu. Hatinya ? apalagi. Kabut dihatinya terlalu tebal. Bahkan sedikitpun tak ada celah untuk aku bisa melihatnya. mengenal laki-laki seperti dia, memberiku pelajaran tentang memaafkan. Harapan hanya sebatas harapan, dan harapan itu berhenti 9 bulan yan...

Rabu di November

Rabu itu kamu melihatku sebelumnya Menyapaku dari jauhnya jarak Tapi aku belum sempat melihatmu Sampai malam tiba, Ada isyarat yang kusampaikan Pada pesan yang kau balas dengan kehangatan Malam itu Untuk pertama kalinya Pertemuan telah ada bagi dua hati yang menjelma manusia Kita menghirup angin malam yang sama Kita mencium aroma gedung yang sama Kita melihat cahaya lampu kota yang sama Akhirnya aku melihatmu, Kita bertemu pada satu senyum yang sama Pada simpul malu di bibirmu Aku bawa kamu pada segenap harapanku Kepada sumber kebahagiaanku Berharap, kamu akan menjadi salah satu diantaranya Lembutmu mulai menjelma Hanya pada sebungkus perhatian Sepertinya, Rabu itu aku jatuh cinta Pada seseorang yang menatapku malu Dibalik helai rambut yang jatuh di depan matanya (Tasikmalaya, 8 September 2017)

Elegi

Seperti saat dimana semua datang Saat aku, untuk pertama kalinya Menginjak titik awal Seperti itu, Aku dalam ketakutan  Memulai, menerka, menciptakan. Kemudian dari yang terdalam Aku terjatuh Pada raga sang pencipta Bukan Dia, tapi dia. Yang menciptakan imajinasiku pada keindahan Menciptakan simpul bibir di wajahku Menciptakan kenyamanan yang menjadi candu Dia semacam heroinku Kalau lepas, maka aku bisa mati Aku akan menggigil kesakitan Iya, seperti itu juga Saat dimana aku memulai Untuk melepas heroinku. Butuh waktu, Lama, Sangat lama. Sampai ku tahu Begini ternyata Rasanya sekarat, menuju mati.

Tentang "Maaf"

Aku mengenal kata “maaf” sejak aku kecil, maaf pertama yang ku dengar adalah kata “maaf” yang keluar dari bibir lembut ibuku. Sejak itu aku tahu bahwa maaf bukan sekedar kata, maaf mampu merubah sebuah keadaan, maaf mampu menjadi alasan seseorang memikirkan sesuatu, maaf mampu meredam api dan panas yang tertampung, maaf mampu merubahku. Hingga setelah itu aku semakin sering mendengar kata itu, dari ayahku, kakak perempuanku, saudaraku, teman-temanku, bahkan beberapa orang yang pernah menyimpan kenangan yang berbeda dihidupku. Sampai sekarang, aku mencoba memaknai kata maaf, apa sebenarnya maaf, bagaimana cara memafkan, karena mereka dan aku yang “memaafkan” entah kenapa belum bisa melupakan. Ya, aku berselisih dengan seseorang. Kita memaknai pertemuan ini sebagai awal, awal bagaimana kita saling memahami, awal untuk memulai sesuatu yang sempat terlupakan selama tiga tahun ini untuku, mungkin untuknya hanya sekitar satu atau dua tahun. Ini awal kami, merasakan nyaman yang hampir ...

Pulang

Anda datang membawa harapan Kemudian pergi juga membawa harapan Waktu yang dilalui sudah terlalu lama Hingga kuat akar rasa itu menancap Kala tuan muram, lalu tuan butuh saya Tak butuh waktu lama saya untuk bilang, iya Kala tuan lelah akan segala, lalu tuan bilang menyerah Tak lelah saya memberi harapan Bahwa langkah tuan tak bisa begitu saja berhenti Aku, perempuan yang tak sembarangan Memilih dengan siapa aku berjalan Kemudian seseorang datang Dan aku telah nyaman Tidak lupa saat bulan dihadapan dua pasang mata Beradu dalam malam dingin Tuan pesan kopi kesayangan tuan Perempuan ini hanya memainkan lilin diatas meja Hati ini tak karuan Salah tingkah aku dibuatnya Jangan salah paham tuan Aku menerimamu Bukan sebagai pelarianku Aku menyambutmu Bukan hanya sebagai temanku Dengarlah tuan, Dua insan berbeda pandangan Bertemu saat saling mencari harapan Namun pandangan mereka tak pernah bertemu Yang satu melihat siapa Yang satu lagi melihat siapa Tapi bukankah ...

Athazagora Halaman Pertama

Tulisan ini tentang seseorang yang menemukan harapannya, lelaki yang menurutnya sempurna meski dia tahu tak akan ada manusia yang sempurna. Tapi wanita ini merasa dia menemukan kesempurnaan hidupnya pada lelaki ini.   Manusia dapat melalui banyak jalan, termasuk menemukan seseorang disetiap perjalanannya. Tak bermimpi dia akan bertemu dengan seorang lelaki di perjalanannya, meski banyak lelaki yang ia temui di setiap persimpangan jalannya tetapi laki-laki ini berbeda.   Seorang wanita dipertemukan Tuhan pada cara yang biasa, hanya jalannya yang berbeda. Seolah sudah mengenal lama satu sama lain, percakapan mereka sangat jauh namun sang wanita mulai merasa tidak nyaman. "Kita belum sejauh ini " katanya, lelaki itu pun seperti terkejut mendengar kata itu, dia seperti ditolak mentah atas leluconnya selama ini. " Aku pikir kamu wanita yang cair, aku hanya memperlakukan seseorang sebagaimana dia memperlakukanku" jawab lelaki itu. Entah apa yang terjadi dua manus...

Pesan

selamat siang lelaki yang selalu dalam pandangan dia menyelip diantara kata-kata yang tak sempat terucap menyampaikan pesan lewat cuitan orang lain terasa lebih dekat ketika kita justru sangat jauh kemudian pada malam nanti akan ada rindu tentang percakapan tak penting, tapi menyimpulkan senyum. katanya rindu jika pesannya tak cepat dibalas katanya aku harus mengirim foto ketika aku jauh darinya kemudian dia akan memintaku menemaninya dalam sepi dan lelahnya akan semua hal yang lakukan hanya menemaninya jadi intinya, hari ini aku sedang teringat pada kamu. Tasikmalaya, 4 Februari 2017 Nigella,

WOMAN'S DAY , 8th March 2017

Assalamualaikum. Selamat malam semuaaa (karena aku bikin tulisan ini malem-malem jam 00.02 WIB) jadi, kemarin (karena ini udah masuk tanggal 9) itu adalah hari wanita sedunia. Sebenernya aku juga baru tau kalo setiap tanggal segini tuh ada peringatan hari wanita sedunia, karena ini pun aku tau gara-gara liat postingan di instagram. Muungkin disini aku cuma mau beropini aja. Ini cuma opini seorang Novi Nigella yang cewe biasa aja yaaaa. Sebagai seorang cewe sih aku bangga banget jadi cewe, i think kaya apasih yang gabisa dibanggain dari menjadi seorang wanita gitu. Kaya kalian semua kepikiran ga sih, kalo cewe tuh bisa melakukan semua yang dilakukan sama cowo ya kecuali "sunat" sama "ngehamilin cewe" kali yaaaa. Secara umum nya cewe bisa segala hal gitu, cuman karena emang cewe itu punya batesan sendiri yang gapantes atau ga wajar untuk di lewatin jadi cewe itu sendiri terbatas gitu. Karena cowo punya kelebihan yang spesial menurutku daripada seorang cewe yaitu ke...

Wanita

Dia mengerti tanpa harus ku ucap Lalu melangkah tanpa ku berkata "harap" Mungkin karena hatinya sudah kekal akan cinta Sehingga tak ada gores sedikitpun menyayat Aku mungkin yang terlalu jahat Mencintaimu dalam diam Memperhatikanmu dari kejauhan Hanya berdoa pada Tuhan Doaku penuh cemas Aku mungkin terlalu pengecut Terlalu diam Terlalu kaku Bahkan untuk mengucap "aku sayang" Jika saja hari ini aku pulang Akan ku gendong kau sampai tenang Kunyanyikan lagu yang membuatmu tertidur pulas Aku akan memaksa Tuhan memberimu mimpi indah Jangan. Jangan datang kesini Biar aku yang kesana Tak pantas kau yang berdiri Biar aku yang bersujud Jangan Jangan pernah terluka Biarku mencintaimu dalam do'a Suatu saat nanti Aku pasti akan mampu berkata "Aku rindu, Ma. " Tasikmalaya, 7 Maret 2017  - Novi Nigella -

Hadiah Gagalnya ke UNPAD

Image
 Hallo semua,   Assalamualaikum wr wb, Jadi ceritanya kali ini aku mau sedikit berbagi cerita tentang diri aku ke temen-temen. Sesuatu yang menurut aku itu adalah hadiah yang luar biasa dari Tuhan. Oke, jadi aku ini baru masuk kuliah 3 tahun yang lalu itu di tahun 2014. Sempet bingung sebenernya dulu pas mau masuk kuliah karena bener-bener gaada planing apa-apa. Pertama, karena memang aku tadinya tidak berniat kuliah di Univ aku sekarang yaitu Universitas Siliwangi di Kota Tasikmalaya. Aku dulu sangat berambisi untuk masuk ke UNPAD Fakultas Ilmu Komunikasi, itu dulu kejaran aku. Pokonya aku pengen banget kuliah di Bandung. Ya mungkin aku udah ngerasa jenuh juga tinggal di Tasikmalaya, karena jujur aku orang gampang banget jenuh dan pengen dapet suasana baru. Tapi ya, ternyata Tuhan berkehendak lain, aku gak lolos SNMPTN juga SBMPTN. Sempet sedih, iya. Bahkan sampe nangis yang bener-bener nangis, karena berpikir " kenapa sih, ko susah banget mau kuliah di Bandung juga ? ko ...