Posts

Showing posts from September, 2017

Athazagora Halaman Ketiga

Ini adalah hari ketujuh hujan turun di kotaku. Sudah genap satu minggu aku tidak pernah lolos dari hujan dan selalu basah kuyup saat mengendarai motor matic-ku sepulang dari kampus. "Kalau hujan begini, malah membuatku teringat sesuatu. Rindu juga" kataku dalam hati setiap kali kehujanan di jalan. Dulu, sempat aku menikmati rasanya basah kuyup karena hujan malam hari dan itu lumayan berkesan, yang pasti karena Gora yang kehujanan bersama denganku. Sore ini aku masih di kampus, tak ada hal lain yang membuatku stay dikampus selain organisasi, aku memang mengikuti dua organisasi yang satu organisasi di jurusan ku dan satu lagi UKM yang aku ikuti itu UKM Seni Tari. Hari ini ada rapat pengurus di UKM dan aku belum bisa pulang, sebenarnya walaupun bisa tetap saja tidak, toh sore ini hujan nya deras sekali. Sebentar, aku lupa menyimpan handphone-ku dimana, seingatku aku tadi menyimpannya di atas tas sebelum membeli minum ke kantin. "Za, ini handphone mu tadi berbunyi, tergel...

A little change of my life

Sekarang emang lagi ada disaat dimana Alhamdulillah banyak orang-orang dari orang biasa sampai "artis" mulai menuju ke arah yang lebih baik, orang-orang bilang itu hijrah. Yaaa bisa dibilang begitu. Including me, since a few months ago, i learned and i tried pake kerudung or just for covered my "aurat". Mungkin sekitar bulan November atau Desember tahun 2016. Awalnya adalah karena temen maen aku Resty namanya sudah mulai menggunakan hijab jauh sebelum aku, yang pada awalnya banget kuliah dulu kita masih sama-sama punya yang namanya hair goals hahaha Yaaa, namanya temen maen geng gitu kan ceritanyaaaa, sering lah ngobrol terus kaya aku cerita-cerita gitu curhat-curhat segala macem, ya cewe lah gimana as you know butuh yang namanya temen curhat, dan buat aku she one of my favorite person buat diajak curhat. Aku inget banget, waktu itu pas lagi makan gitu diluar, kita cerita-cerita sampe mewek gitu *lebay banget emang*, ngeluarin segala beban sama masalah yang keras...

Athazagora Halaman Kedua

Mereka yang membual cinta, setiap saat menanam rindu tapi pada akhirnya hanya berhenti di batas itu. Tak ada cerita yang berlanjut, yang mungkin akan menjadi lebih manis ceritanya. Lelaki diujung harapan seorang wanita. Namun hanya sebatas harapan. Pada akhirnya tak ada yang melebihi cerita sebatas perkenalan, menaman nyaman, kemudian pergi. Tetapi bukan untuk menghilang, dia pergi untuk nanti setelah sekian lama dia kembali seperti mengulang luka lama. Namaku Athaza, sebelumnya aku sudah menyampaikan sepenggal ceritaku pada yang lain. Ya, aku mengenal Gora dari 11 bulan yang lalu. Tidak, bukan mengenalnya, hanya tau bahwa namanya Gora, mahasiswa jurusan musik di kampus, lahir di Bandung 3 April 1996. Selain itu, aku sepertinya belum tahu. Hatinya ? apalagi. Kabut dihatinya terlalu tebal. Bahkan sedikitpun tak ada celah untuk aku bisa melihatnya. mengenal laki-laki seperti dia, memberiku pelajaran tentang memaafkan. Harapan hanya sebatas harapan, dan harapan itu berhenti 9 bulan yan...

Rabu di November

Rabu itu kamu melihatku sebelumnya Menyapaku dari jauhnya jarak Tapi aku belum sempat melihatmu Sampai malam tiba, Ada isyarat yang kusampaikan Pada pesan yang kau balas dengan kehangatan Malam itu Untuk pertama kalinya Pertemuan telah ada bagi dua hati yang menjelma manusia Kita menghirup angin malam yang sama Kita mencium aroma gedung yang sama Kita melihat cahaya lampu kota yang sama Akhirnya aku melihatmu, Kita bertemu pada satu senyum yang sama Pada simpul malu di bibirmu Aku bawa kamu pada segenap harapanku Kepada sumber kebahagiaanku Berharap, kamu akan menjadi salah satu diantaranya Lembutmu mulai menjelma Hanya pada sebungkus perhatian Sepertinya, Rabu itu aku jatuh cinta Pada seseorang yang menatapku malu Dibalik helai rambut yang jatuh di depan matanya (Tasikmalaya, 8 September 2017)